Apakah Oregairu Romantis atau Justru Anti-Romansa?
(Cinta ala Hachiman: Bikin Baper atau Malah Ngelus Dada? Cek Dulu Deh!)
Hai, Sobat Oregairu! Kalo lo perhatiin, di Oregairu nggak ada adegan confession di bawah pohon sakura, kiss dadakan, atau love triangle norak kayak di romcom biasa. Malahan, hubungan antar karakternya tuh serius kayak skripsi, bikin kita mikir: “Ini romantis atau malah kritik pedas soal cinta?”. Yuk, kita selami kontradiksi Oregairu—apakah dia bikin lo baper atau malah ngerusak ekspektasi lo soal asmara?
1. Romantisasi Cinta ala Oregairu: Ada, Tapi Nggak Murahan
Oregairu nggak sepenuhnya anti-romansa. Ada momen-momen subtle yang bikin hati berdebar, tapi nggak pake embel-embel drama lebay. Contoh:
- Hachiman & Yukino di mobil: Saat Yukino nangis dan bilang “Aku takut kehilangan kalian”, Hachiman cuma bisa diam sambil panik dalam hati.
- Hachiman & Yui pas kembang api: Yui nyaris ngakuin perasaan, tapi akhirnya milih bilang “Aku cuma pengen bertiga terus kayak gini”.
- Scene jembatan di musim 3: Hachiman dan Yukino saling tatap, dialognya minim, tapi chemistry-nya nembus layar.
Kesimpulan: Oregairu itu romantis, tapi romantis buat kaum overthinker. Nggak ada yang cheesy, tapi dalemnya bikin galau sampai ke tulang sumsum.
2. Kritik Oregairu Terhadap Romansa Klise
Di sisi lain, Oregairu ngerocos habis-habisan soal romansa picisan. Contoh sindirannya:
- Hachiman ngatain “cinta sekolah”: “Hubungan SMA itu cuma sementara. Lulus nanti, lo bakal lupa doi pernah ada.”
- Yukino yang skeptis: “Aku tidak percaya hubungan yang dibangun di atas kebohongan.”
- Iroha yang pragmatis: “Cinta itu investasi. Kalau nggak untung, mending cut loss!”
Bandingin sama romcom biasa:
- Di Toradora!, Taiga dan Ryuuji PDKT ala-ala anak SD.
- Di Kaguya-sama, Shirogane dan Kaguya debat siapa yang harus ngaku cinta dulu.
Oregairu kerennya: Karakternya sadar betapa cupu-nya konsep cinta sekolah, tapi tetap berusaha cari arti hubungan yang lebih dalam.
3. “Something Genuine”: Cinta yang Lebih Dalam dari Sekadar Jadian
Konsep “something genuine” di Oregairu tuh anti-tesis cinta romantis. Ini bedanya:
- Cinta romantis biasa: Fokus ke perasaan, gebetan, dan happy ending.
- Something genuine: Fokus ke kejujuran, penerimaan, dan komitmen tumbuh bersama.
Contoh:
- Hachiman-Yukino nggak pernah saling bilang “Aku cinta kamu”, tapi mereka saling nerima kelemahan masing-masing.
- Yui rela nahan perasaan demi jaga pertemanan mereka bertiga.
Pelajarannya: Oregairu nunjukin bahwa cinta yang beneran itu nggak butuh label “pacar”, tapi butuh usaha buat saling mengerti.
4. Ship Hachiman-Yukino: Romantis atau Sekadar Trauma Bonding?
Fans pasti tau ship Hachiman-Yukino adalah endgame. Tapi, apa hubungan mereka beneran romantis?
- Argumen “romantis”: Mereka saling respect, punya chemistry intelektual, dan saling menyembuhkan luka.
- Argumen “anti-romansa”: Mereka lebih mirip partner kriminal yang terikat trauma sosial daripada sepasang kekasih.
Momen ambigu:
- Pas Hachiman bilang “Aku ingin sesuatu yang tulus”, Yukino nangis—tapi nggak jelas itu air mata cinta atau kelegaan.
- Adegan terakhir mereka pegang tangan—tapi konteksnya ambigu, bisa romantis atau sekadar dukungan emosional.
Kesimpulan: Hubungan mereka itu grey area—romantis buat yang optimis, trauma bonding buat yang sinis.
5. Yui Yuigahama: Korban Romansa yang Paling Menderita
Yui itu lambang cinta romantis yang dihancurkan Oregairu. Alasannya:
- Dia pengen hubungan manis ala shoujo, tapi dipaksa hadapi realita pahit love triangle.
- Adegan dia nangis sambil bilang “Aku juga pengen egois!” nunjukin betapa cinta romantis nggak cukup buat bahagiain doi.
Ironisnya: Yui justru paling genuine dalam perasaannya, tapi harus kalah sama hubungan kompleks Hachiman-Yukino.
6. Oregairu vs Romcom Lain: Mana yang Lebih Realistis?
- Oregairu: Cinta itu ribet, butuh komunikasi, dan sering berakhir nggak jelas.
- Romcom biasa: Cinta itu simsalabim, PDKT dikit langsung jadian, ending bahagia.
Contoh nyata:
- Di Horimiya, Miyamura dan Hori jadian cuma karena saling ngerti tanpa konflik berarti.
- Di Oregairu, Hachiman-Yukino butuh 3 musim buat ngomong jujur!
Verdict: Oregairu lebih cocok buat lo yang pernah patah hati dan tau cinta nggak seindah di anime.
7. Jadi, Oregairu Romantis atau Anti-Romansa? Jawabannya…
Tergantung lo liat dari sudut mana!
- Kalau lo optimis: Oregairu itu romantis versi dewasa—nggak ada bunga-bunga, tapi ada komitmen buat tumbuh bersama.
- Kalau lo sinis: Oregairu nunjukin bahwa cinta sekolah itu ilusi, dan something genuine cuma pelarian orang baper.
Tapi satu yang pasti: Oregairu nggak mau lo terlena sama fantasi romantis. Dia pengen lo mikir: “Apa bener gue cinta sama doi, atau cuma takut kesepian?”
8. Pesan Buat Lo yang Lagi Ngebucin
Dari Oregairu, kita belajar:
- Jangan ngejar “jadian” cuma biar nggak jomblo: Something genuine lebih penting daripada status couple.
- Komunikasi > Gestur Romantis: Daripada kasih kado mahal, mending ngobrol deep talk soal masa depan.
- Cinta itu proses: Nggak usah buru-buru, yang penting jalan bareng meski pelan.
Kalo lo lagi PDKT: Coba tanya doi, “Kita ngejar hubungan genuine atau cuma ikutin tren?”. Siapa tau doi auto klepek-klepek!
Gimana, Sob? Jadi, menurut lo Oregairu romantis atau anti-romansa? Yang jelas, anime ini bikin kita malu buat baper sama gebetan receh. Kalo ada yang bilang Oregairu nggak romantis, kasih tau aja: “Lo aja yang nggak ngerti seni cinta ala Hachiman!”
Artikel ini ditulis sambil ngebayangin Hachiman ngeliat pasangan PDKT di mall terus bilang, “Dasar bocah labil!” 😒💔