Home OPINI Oregairu vs. Romcom Sekolah Lain: Ngapain Baper-Baper Amat Sih?

Oregairu vs. Romcom Sekolah Lain: Ngapain Baper-Baper Amat Sih?

(Dari Hachiman yang Sinis sampai Heroine Dingin, Ini yang Bikin Oregairu Beda!)

Hai, Sobat Oregairu! Kalau lo suka nonton anime romcom sekolah, pasti udah ngerasain pola yang itu-itu aja: MC baik hati, heroine manis, konflik receh, terus ending PDKT di bawah pohon sakura. Tapi Oregairu? Nggak mau ikut template! Dari Hachiman yang sinis sampai konflik psikologis yang dalem, Oregairu tuh kayak kopi pahit di antara segelas romcom manis. Yuk, kita bandingin Oregairu sama romcom sekolah lain biar lo tau kenapa anime ini layak jadi guilty pleasure para remaja anti-mainstream!


1. MC-nya Aja Beda: Hachiman si “Monster” vs MC Baik Hati

Di romcom biasa, MC-nya tuh kayak Kazuya (Rent a Girlfriend) atau Yuuji (Toradora!): baik hati, polos, dan terlalu semangat cari pacar. Tapi Hachiman? Dia malah ngejek konsep itu!

Perbedaan mencolok:

  • Hachiman“Cinta itu cuma buat orang populer. Gue lebih milih jadi monster.”
  • MC romcom biasa“Aku harus nembak doi sebelum graduation!”

Contoh:

  • Pas Hachiman nolak ajakan kencan cewek di musim 1, dia malah dikira gay sama temen-temen.
  • Di Toradora!, Taiga dan Ryuuji malah maksa bikin fake relationship.

Kesimpulan: Hachiman itu anti-trope—dia nggak mau jadi “pahlawan” yang disukai semua orang.


2. Heroine-nya Bukan Cewek Manis Biasa: Yukino vs Tsundere Cliché

Heroine romcom biasanya jatuh ke dua kategori: tsundere galak (kayak Taiga) atau cewek manis (kayak Kosaki dari Nisekoi). Yukino? Dia es krim berlapis baja!

Beda Yukino sama heroine lain:

  • Yukino: Dingin, intelek, dan punya trauma keluarga. Buka hati itu proses panjang, bukan sekadar “eh, ternyata doi baik”.
  • Taiga: Galak di luar, tapi sebenernya manis dan rapuh. Konfliknya lebih fisik (gelut pake pedang kayu) daripada psikologis.
See also  Kritik Oregairu terhadap Sistem Sosial Sekolah Jepang: "Harmoni" atau Sekadar Topeng Palsu?

Momen krusial:

  • Yukino nangis di mobil pas ngaku “Aku takut kehilangan kalian” (dalem banget).
  • Taiga nangis karena Ryuuji masakin makanan (lucu, tapi kurang weight).

Poin plus Oregairu: Karakter ceweknya nggak sekadar jadi objek cinta—mereka punya perkembangan sendiri.


3. Konfliknya Bukan Cuma “Gue Suka Dia, Tapi Malu Ngomong”

Kalau di romcom biasa, konfliknya seputar salah pahitlove triangle, atau rival cinta. Oregairu? Masalahnya lebih berat dari skripsi!

Contoh konflik Oregairu:

  • Hachiman vs Sistem Sosial: Dia benci kepalsuan hubungan sekolah, sampe rela ngorbanin reputasi buat selesein masalah.
  • Yukino vs Ekspektasi Keluarga: Tekanan jadi “anak sempurna” bikin dia kehilangan jati diri.
  • Yui vs Ketidakpastian: Galau antara pertemanan dan perasaan.

Bandingin sama:

  • Kaguya-sama: Konfliknya “siapa yang bakal ngaku cinta duluan?” (lucu, tapi kurang greget).
  • Nisekoi: Konflik kunci dan kontrak palsu yang nggak kelar-kelar.

Kerennya Oregairu: Konfliknya nyentuh mental health dan eksistensial remaja, bukan cuma gebetan.


4. Dialognya Bikin Mikir: Filsafat vs Candaan Receh

Oregairu itu sekolah filsafat yang disamarin jadi anime. Bandingin sama:

  • Dialog Oregairu“Aku mencari sesuatu yang tulus.”“Youth is a lie!”“Kita tidak bisa hidup tanpa saling menyakiti.”
  • Dialog Romcom Biasa“Eh, hari ini kamu lucu banget sih!”“Jangan deket-deket, baka!”

Efek ke penonton:

  • Oregairu: Nonton sambil nangis, screen recording monolog Hachiman buat caption IG.
  • Romcom biasa: Nonton sambil ngakak, abis itu lupa.

Fakta: Naskah Oregairu di novel aslinya disebut-sebut lebih berat karena banyak referensi sastra dan filosofi.


5. “Love Triangle” yang Beneran Nusuk Hati

Kebanyakan romcom love triangle-nya cuma buat drama (contoh: Fruits Basket atau Quintessential Quintuplets). Tapi di Oregairu, Yukino vs Yui itu perang beneran yang bikin hati remuk redam.

See also  "Youth is a Lie!" – Makna Sinis Hachiman yang Bikin Lo Mikir Ulang Soal Masa Muda

Beda dengan romcom lain:

  • Oregairu: Keduanya sadar ada perasaan ke Hachiman, tapi milih jaga pertemanan sampe titik darah penghabisan.
  • Romcom biasa: Heroine sering ngejar MC tanpa peduli temennya (kayak Girlfriend, Girlfriend).

Momen paling painful:

  • Yui nangis bilang “Aku cemburu sama hubungan kalian!”
  • Yukino ngaku “Aku takut kehilangan kalian berdua.”

PelajarannyaLove triangle di Oregairu itu bukan buat fanservice, tapi buat nunjukin kompleksitas hubungan manusia.


6. Endingnya Nggak “Mereka Hidup Bahagia Selamanya”

Banyak romcom berakhir dengan kiss di sunset atau konfesi dramatis. Oregairu? Endingnya lebih realistis kayak kehidupan nyata:

  • Hachiman-Yukino: Jadian, tapi nggak ada adegan kiss atau I love you—cuma saling ngerti dan janji buat cari “something genuine” bareng.
  • Yui: Nangis, tapi nerima kenyataan dan tetep jadi temen.

Bandingin sama:

  • Toradora!: Taiga dan Ryuuji akhirnya pacaran meski harus kabur dari rumah.
  • Horimiya: Miyamura dan Hori langsung lovey-dovey tanpa konflik berarti.

Kelebihan OregairuEnding-nya nggak menggampangkan hubungan. Mereka masih harus berjuang, tapi bareng-bareng.


7. Jadi, Oregairu Cocok Buat Siapa?

  • Lo yang bosen sama romcom manis: Butuh cerita yang ngocok perut dan otak.
  • Lo yang suka analisis karakter: Karakter Oregairu tuh berlapis kayak bawang.
  • Lo yang pernah ngerasa “kesepian” di keramaian: Hachiman adalah spokeperson-nya.

Tapi, hati-hati: Kalo lo cari hiburan light buat escape dari realita, mending tonton K-On! atau Komisan.


8. Kesimpulan: Oregairu itu Romcom untuk Orang yang Benci Romcom

Oregairu ngajak kita buat mikir, bukan cuma baper. Dari kritik sosial sampe monolog eksistensial, anime ini nggak mau masuk kategori “biasa”. Jadi, kalo ada yang bilang “Oregairu itu overrated”, jawab aja: “Lu aja yang nggak ngerti konsep ‘something genuine’!”

Pesan akhir: Nonton Oregairu itu kayak minum jamu—pahit, tapi bikin sehat. Nonton romcom biasa kayak minum soda—manis, tapi bikin kembung.

See also  Kritik Oregairu terhadap Sistem Sosial Sekolah Jepang: "Harmoni" atau Sekadar Topeng Palsu?

Gimana, Sob? Jadi makin sadar kan kenapa Oregairu dijuluki “romcom anti-romcom”? Kalo lo pengen debat “Oregairu vs romcom lain”, langsung gas di komentar! Tapi janji, jangan pake jurus “kamu cuma belum ngerti” ala Hachiman ya~ 😎

Artikel ini ditulis sambil nyruput kopi pahit dan mendengarkan OST “Harumodoki” yang bikin mellow. ☕🎶